Perbedaan Grade Mebel Jati Jepara 

Grade Mebel jati Jepara – Di tempat kami, kami memproduksi mebel jati dalam tiga grade berbeda: A, B, dan C. Supaya kamu nggak bingung, kami akan jelaskan perbedaannya dengan cara yang simpel. Kami paham, istilah-istilah di industri mebel Jepara kadang bikin kepala muter-muter. Setiap perusahaan memang punya standar yang berbeda, jadi penjelasan di sini mungkin nggak selalu sama dengan tempat lain. Tapi tenang aja, kami akan menyederhanakannya biar kamu bisa paham dengan cepat.

Tentunya agar memudahkan kamu buat memilih mebel yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaranmu, tanpa harus ribet. Kami nggak mau kamu bingung saat memilih, makanya kami susun semuanya sejelas mungkin. Kami ingin kamu ngerti apa perbedaan di setiap grade, dari kualitas kayu hingga finishing-nya. Dengan informasi yang jelas ini, kamu bisa lebih percaya diri waktu ambil keputusan.

Jadi, dengan memahami perbedaan antara grade A, B, dan C, kamu bisa tahu mana yang paling cocok buat rumahmu. Kamu bisa pilih kualitas yang paling pas, sesuai dengan anggaran, tanpa harus pusing soal istilah-istilah teknis. Kami harap, penjelasan ini bikin kamu lebih gampang menentukan pilihan, karena ujung-ujungnya, kami ingin kamu puas dengan pilihanmu. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, biar makin jelas!

Grade C pakai kayu rakyat dengan diameter 17-25 cm dan finishing melamine. Bagian pinggir kayunya masih ada yang putih, jadi bakal kelihatan sedikit belang. Kayu putih ini lebih lunak, jadi kekuatannya juga lebih rendah. Tapi, kalau kamu nyari kayu dengan harga yang lebih ramah di kantong dan nggak terlalu peduli sama tampilan yang sempurna, Grade C bisa jadi opsi yang pas.

Lanjut ke Grade B, kualitasnya udah naik level nih, Kayu di ambil dari pohon rakyat dengan diameter 25-35 cm, dan bagian putihnya udah dibuang. Hasilnya, tampilan kayu lebih mulus dan seragam. Finishingnya pakai NC (Nitrocellulose), jadi hasil akhirnya lebih halus dan rapi. Kayu Grade B ini lebih kuat karena kayunya lebih tua dan seratnya lebih stabil. Kalau kamu butuh kualitas yang lebih bagus tapi tetap dengan harga yang masuk akal, Grade B bisa jadi pilihan ideal.

Nah, kalau kamu nyari yang premium, Grade A jawabannya. Kayu untuk Grade A berasal dari TPK Perhutani dengan diameter minimal 30 cm, yang jelas lebih besar dan kokoh. Finishingnya bisa NC atau PU (Polyurethane), yang bikin tampilannya makin elegan dan tahan lama. Dengan semua fitur ini, nggak heran kalau harganya lebih tinggi. Cocok banget buat kamu yang pengen kualitas terbaik dan tampil mewah.

Jadi, mau pilih Grade C, B, atau A, semuanya tergantung kebutuhan dan budget kamu. Masing-masing punya kelebihan, tinggal sesuaikan aja sama apa yang kamu cari!

Faktor Konstruksi Untuk Menentukan Grade Mebel Jati Jepara

Konstruksi adalah kunci utama yang bikin mebel Jepara punya kualitas top! Ada beberapa hal penting yang wajib kamu perhatikan nih:

• Sambungan Papan

Metode penyambungan papan kayu di tempat kami ada beberapa jenis. Berikut penjelasannya:

• Insert joint (pakai isian): Biasanya dipakai untuk mebel grade C.
• Tongue and Groove (TNG) alias sambungan laki-bini: Cocok buat mebel grade B.
• Finger joint: Khusus untuk grade A, sambungan ini presisi dan super kuat.

Pilihan sambungan ini akan sangat menentukan seberapa kokoh dan awet mebel yang kamu pilih.

• Ukiran

Kalau kamu beli mebel ukiran, jangan lupa cek detail ukirannya. Semakin halus dan detail ukirannya, semakin tinggi juga kualitasnya. Kami pernah uji tiga produk dengan kualitas ukiran berbeda, dan bahkan orang awam bisa langsung bedain mana yang lebih bagus. Ukiran grade A dan B pasti terlihat lebih halus dan detail dibanding grade C.

• Lem dan Bahan Pengikat

Jenis lem yang digunakan juga penting banget. Di mebel grade A, kami pakai lem yang lebih kuat dan tahan lama, dibandingkan dengan yang ada di grade C.

Jadi, pastikan kamu cek detail-detail ini biar dapat mebel yang kokoh dan tahan lama!

Faktor Penentu Grade Mebel jati Jepara

Secara umum, kualitas mebel Jepara dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Tapi kali ini, kita bakal fokus ke tiga hal utama yang benar-benar krusial. Pertama, kualitas kayu dan pengerjaan. Ini mencakup jenis kayu yang digunakan, proses pengerjaan awal, serta desain dan detailnya. Kalau kayunya berkualitas dan pengerjaannya teliti, hasilnya pasti mebel yang awet dan tampilannya keren banget. Jenis kayu dan cara pengerjaannya bener-bener bikin perbedaan besar di hasil akhirnya. Desain yang detail dan pengerjaan yang rapi juga nggak kalah penting, karena mebel yang diproses dengan baik lebih tahan lama dan enak dilihat.

Kedua, bahan finishing. Ini punya peran besar dalam menentukan tampilan akhir dari mebel. Dengan finishing yang tepat, mebel jadi nggak cuma awet, tapi juga terlihat makin elegan. Proses finishing yang salah bisa bikin mebel cepat rusak atau tampilannya jadi nggak maksimal, jadi penting banget buat milih bahan finishing yang sesuai.

Terakhir, ada aksesori pendukung. Nah, ini biasanya udah standar pabrik, jadi nggak perlu dibahas terlalu mendalam. Kita bakal fokus aja ke dua aspek yang lebih menarik: kayu dan finishing. Mari kita bahas lebih detail soal dua hal ini!

Bahan Baku Kayu:

Kayu jati sering jadi pilihan utama kami buat mebel. Kayu yang lebih besar dan tua punya kualitas lebih tinggi, karena tumbuh lebih lama di tanah yang tandus. Serat kayunya lebih padat dan stabil. Ada dua jenis kayu jati yang biasa dipakai: dari hutan perhutani (TPK) dan lahan rakyat. Kayu TPK lebih berkualitas karena pengelolaannya baik, sementara kayu dari lahan rakyat cenderung kurang stabil. Makanya, kayu TPK lebih sering dipilih buat mebel grade A.

Selain itu, ukuran kayu juga berpengaruh:

• Kayu A1 (diameter 15-20 cm) masih muda, jadi seratnya kurang stabil dan lebih mudah pecah.
• Kayu A2 (diameter 20-30 cm) punya serat yang lebih stabil dan warnanya lebih seragam.
• Kayu A3 (diameter 30-40 cm) adalah pilihan ideal buat furniture karena kuat dan stabil.

Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa pilih kayu jati yang sesuai dengan kebutuhanmu. Kayu yang tepat bikin mebel jadi lebih kokoh, tahan lama, dan pastinya berkualitas.

Finishing:

Finishing juga nggak kalah penting dari bahan kayu. Kami biasanya pakai tiga bahan finishing utama yang bikin mebel nggak cuma kelihatan bagus, tapi juga tahan lama. Pilihan pertama ada melamine, yang menutup pori-pori kayu dengan rapat. Melamine ini cocok buat kamu yang suka gaya minimalis dan budget-friendly. Mebel dengan finishing melamine biasanya tampil simpel tapi tetap elegan.

Selanjutnya ada NitroCellulose (NC), yang memberikan tampilan kayu lebih natural. Finishing ini menjaga tekstur asli kayu tetap terlihat, jadi kalau kamu pengen furniture jepara dengan ukiran detail, NC bisa jadi pilihan. Tekstur kayu tetap dipertahankan, tapi tetap terlindungi dari goresan atau kerusakan kecil.

Terakhir, ada Polyurethane (PU), pilihan premium buat kamu yang menginginkan finishing yang lebih kuat. PU terkenal tahan gores, tahan air, dan cocok buat furniture outdoor atau yang butuh hasil akhir high gloss. Meski harganya lebih mahal, PU memberikan perlindungan maksimal dan tampilan yang sangat elegan.

Dengan memilih finishing yang sesuai, mebel kamu nggak cuma terlihat keren, tapi juga tahan lama. Mau yang minimalis dan ramah di kantong, atau premium dan super awet, kita punya semua opsinya buat kamu!

Baca Juga 4 Jenis metode finishing mebel jepara

Kesimpulan

Semua grade mebel jati jepara sudah pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing baik itu grade A,B maupun C. Misalnya, jika kamu membutuhkan mebel yang awet untuk penggunaan jangka panjang, mungkin grade A atau B lebih cocok buat kamu. Tapi kalau kamu butuh mebel yang tetap berkualitas namun dengan harga lebih terjangkau, grade C sudah cukup bagus untuk kebutuhan harian. Kalau kamu masih bingung atau mau konsultasi lebih lanjut tentang pilihan mebel terbaik buat kebutuhanmu, Segera hubungi kami melalui halaman Kontak atau klik tombol Whatsapp yang tertera di website brokoku home furnishing. Terimakasih….!!